Jakarta - Ada anggapan bahwa virus komputer dibuat oleh produsen anti virus sendiri, apakah benar demikian? Bagaimana tanggapan Anda?
Jawaban [Vaksincom] :
Ini merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Kalau dilihat dari sisi bisnis dimana produsen antivirus mendapatkan keuntungan finansial dari melindungi komputer-komputer dari infeksi virus tentunya banyak orang akan berpikir bahwa produsen antivirus lah yang berkepentingan menyebarkan virus supaya dagangannya laku.
Kira-kira begitu yang sering dipikirkan oleh para pengguna komputer yang mungkin terpengaruh oleh intrik-intrik di sinetron atau telenovela. Untungnya para pasien yang berobat ke klinik 24 jam tidak banyak yang memiliki pemikiran seperti ini, karena kalau tidak bisa-bisa banyak dokter yang dipukuli karena dianggap menyebarkan penyakit supaya ia mendapatkan pasien.
Dalam menjawab pertanyaan seperti ini pun sebenarnya kami mengalami dilema, kalau dijawab iya kami bisa langsung didatangi oleh pihak berwajib karena menyebarkan virus adalah perbuatan melanggar hukum dan tidak boleh dilakukan oleh warga negara yang baik.
Sebaliknya, kalau dijawab tidak, mungkin penanya akan berpikir dalam hatinya : “Hare gene mana ada maling ngaku!”.
Supaya obyektif, kita bisa melihat fakta pembuat virus Top yang berhasil ditangkap oleh pihak berwajib di dunia (sayangnya di Indonesia yang tertangkap justru bukan pembuat virus, tetapi pembobol server KPU yang sebenarnya berbaik hati ingin menunjukkan kelemahan dalam sistem server KPU).
5 pembuat virus Top dunia yang tertangkap oleh pihak berwajib ini tidak ada satupun yang memiliki hubungan dengan pembuat antivirus dan produsen antivirus sama sekali tidak memberikan penghargaan atau dukungan kepada para pembuat virus ini.
1. David L. Smith yang membuat virus Melissa di tahun 1999 berhasil ditangkap oleh FBI dan dihukum 20 bulan penjara dan denda US $ 5.000 oleh pengadilan dan tidak terbukti memiliki hubungan apapun dengan produsen antivirus.
2. Onel De Guzman, programmer Filipina yang membuat virus Lovebug (I Love You) sebagai tesis akhirnya (yang ternyata ditolak).
3. Jan De Wit, pembuat virus Annakournikova di tahun 2001 merupakan anak muda berumur 20 tahun yang langsung menyerahkan dirinya kepada pihak berwajib setelah terkejut mengetahui besarnya dampak dan kerugian yang diakibatkan oleh virus buatannya.
Lucunya, penghargaan terhadap Jan De Wit justru datang dari walikota “Sneek”, daerah tempat Jon De Wit tinggal di Belanda dan ia mendapatkan tawaran pekerjaan dan penghargaan. Sebaliknya, produsen antivirus seperti Sophos justru menentang penghargaan terhadap Jon De Wit.
4. Sven Jaschan, pembuat virus Sasser dan Netsky yang mengakibatkan kelumpuhan pada banyak sistem perbankan di dunia (pembuat virus ini kemungkinan besar terinspirasi oleh Skynet dari film Terminator).
Adalah bocah jenius asal jerman yang ternyata menyesal melihat besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh virus buatannyadan teridentifikasi justru ketika sedang menyebarkan virus lain dari rumah orangtuanya yang bertujuan mereduksi kerusakan yang diakibatkan oleh virus ciptaannya.
5. Simon Vallor yang menciptakan virus Gokar, Redesi-B dan Admire yang menyebar tahun 2001 merupakan pengangguran dan berhasil ditangkap di tahun 2003 dan harus menghitung hari di bui selama 20 bulan penjara.
Dalam kenyataannya, banyak pembuat virus yang sangat membenci pembuat antivirus karena menganggap bahwa pembuat antivirus menghalangi atau menghancurkan hasil karya mereka dan hal ini terlihat jelas seperti pada aksi virus seperti Sality yang melakukan blokir akses ke situs antivirus pada semua komputer yang diinfeksinya.
1 komentar:
sebab, kalau tidak ada virus maka tidak ada antivirus.. heheh
Posting Komentar
Silahkan Tulis Komentar Anda Tentang Artikel Diatas. TERIMA KASIH....