Es Krim Kulit Pisang Ala Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa Universitas Brawijaya kini membuat suatu hal yang unik dan tak lazim lagi . Siapa yang menyangka jika sebuah kulit pisang yang logikanya adalah sebuah limbah atau sampah dapat dijadikan sebuah es krim yang enak.

Ditangan  sejumlah mahasiswa jurusan Agribisnis mereka berhasil menyulap kulit pisang menjadi es krim. Sejumlah mahasiswa yang berhasil mengubah kulit pisang menjadi es krim lezat kaya vitamin ini adalah Sayyidah Anggun, Ratna Dumilah, Ichwal Januraga, dan Eygina Yesphine. Ichwal, selaku perwakilan kelompok mahasiswa mengatakan bahwa ide pembuatan es krim kulit pisang ini berawal dari tugas perencanaan bisnis dari dosen pengampu, Heru Santoso Hadi.

“Dalam tugas itu, saya dan teman-teman ditantang untuk membuat produk yang unik dan berinovasi,” kata Ichwal.

Kebetulan pada saat pembagian, Ichwal dan kelompoknya mendapatkan buah pisang sebagai bahan dasarnya. Awalnya mereka ingin membuat tas dari kulit pisang. Tapi rencana itu dibatalkan karena justru akan memakan banyak biaya.

Awal muncul ide membuat es krim dari kulit pisang berawal dari ide hobi Sayyidah Anggun, Egina Yosephin, Ratwa Doemilah, Ichwal Januraga, dan Dimas Ronggo Wardono yang sama. Mereka sama-sama suka es krim. Lalu tanpa disengaja mereka lantas berfikir membuat es krim dari kulit pisang. “Saat itu, tidak sengaja, lagi diskusi sambil makan es krim. Terus langsung nyantol di pikiran, untuk buat es krim ini,” tambah Dimas.

“Berawal dari ide itu, kami semangat untuk mencari cara bagaimana membuat es krim dari kulit pisang, yang nikmat, namun tidak terasa pahit di lidah,” jelasnya.

Agar tidak terasa pahit, kulit pisang terlebih dahulu dibersihkan dan direbus dengan menggunakan air gula. “Setelah itu, kulit pisang dihaluskan dan diambil ekstraknya. Setelah kulit pisang dihaluskan, kulit pisang diekstrak dan dicampur dengan adonan es krim dan diberi berbagai macam rasa,” kata Sayyidah.

Namun, tidak sembarang limbah kulit pisang yang bisa diolah jadi es krim. Kulit yang digunakan adalah kulit pisang yang masih segar dan bersih. Inilah yang juga menjadi kendala bagi para mahasiswa. Mereka mengalami kesulitan dalam mencari kulit pisang karena tidak ada pengepul kulit pisang. Untuk mendapatkan kulit pisang, mereka harus mencari di penjual gorengan yang buahnya digunakan untuk pisang goreng.

Selain kesulitan mencari kulit pisang, mereka juga kesulitan mencari kulit pisang yang sebanding dengan kandungan yang ada di dalamnya. Yakni, kulit pisang yang mempunyai vitamin lebih besar dibandingkan daging buahnya.  “Kulit pisang, ternyata mempunyai kandungan vitamin A, B, dan C serta protein, kalsium, dan lemak nabati yang cukup. Dengan berhasil menemukan kandungan di kulit pisang itu, karya kami berhasil menjadi juara satu produk unggulan Agribisnis yang digelar di UB,” kata Sayyidah.

Es krim kulit pisang ini dijual dengan harga Rp. 3000 per cup. rasa yang ditawarkan adalah cokelat, cappucino, vanilla, dan strawberry.  Anggun mewakili teman-temannya berharap supaya produknya berharga untuk rakyat Indonesia.


sumber : http://ngengs.com/es-krim-kulit-pisang-ala-mahasiswa-universitas-brawijaya/

ARTIKEL TERKAIT